Sabtu, 21 September 2013

Komponen-komponen dasar elektronika

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR
1.      KOMPONEN PASIF
Komponen pasif merupakan komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Yang termasuk dalam komponen pasif, antara lain: Resistor, Kapasitor, Induktor dan Transformator.
a.      Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi atau menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan nama dan kegunaanya maka resistor mempunyai sifat resistif (menghambat) yang umumnya terbuat dari bahan karbon.
Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan symbol Ω. Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf  ini merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian. Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaian, antara lain :
·         Sebagai pembagi arus
·         Sebagai pembagi tegangan
·         Sebagai penurun tegangan
·         Sebagai penghambat arus listrik.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan untuk membuatnya, resistor dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain resistor kawat, resistor arang,  resistor oksida logam, resistor film, resistor karbon, dan banyak lagi jenis lainya. Namun dalam praktek perdagangan di pasaran, resistor hanya di bedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor).





1)      Resistor  Tetap (fixed resistor)
Text Box:                            Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya tidak dapat dirubah-rubah dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya. Ciri fisik untuk mengenali resistor jenis ini adalah bahan pembuat resistor berada di tengah, dan pada kedua ujungnya terdapat conducting metal, kemasan seperti inilah yang dinamakan dengan axial. Ukuran fisik resistor tetap bermacam-macam yaitu tergantung besarnya daya yang dimilikinya. Misalnya resistor tetap dengan daya 2 watt akan mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dari pada resistor yang mempunyai daya 1/4 watt.
Pada pengenalan komponen-komponen dasar elektronika, yang digunakan adalah Resistor batu dan resistor cincin. Diketahui resistor batu dengan spesifikasi nilai pada alat 5W27J dan 5W50Ω yang diukur dengan Multimeter Digital diperoleh nilai yang sama, yang artinya bahwa alat dalam kondisi baik. Dan resistor cincin yang nilainya yaitu 100.000Ω ± 5%, 200.000Ω ± 5%, 1.000.000Ω ± 5% dan 1.500Ω ± 10%. Semuanya diukur dengan menggunakan multimeter digital dan menunjukkan nilai yang sama, artinya alat dalam kondisi yang baik.
2)      Resistor Tidak tetap (variable resistor)
Text Box:  Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilakukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan, namun ada pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahanya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.
Pada pengenalan komponen dasar elektronika, digunakan 1 jenis resistor variable, yaitu potensiometer. Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi yang dituliskan dalam bentuk angka, sehingga akan memudahkan untuk mengetahui berapa besar nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer biasanya adalah untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dan lain-lain. Setelah alat diuji dengan menggunakan multimeter analog, diketahui bahwa alat dalam kondisi yang baik atau dapat digunakan terbukti dengan bergesernya jarum pada multimeter jika dihubungkan dengan potensiometer.
Kode Warna Resistor 
Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah resistor tetap, maka kita dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa cincin-cincin warna pada bodi resistor. Karena tidak semua nilai resistor dicantumkan dengan lambang bilangan berupa angka-angka, melainkan dengan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna setiap resistor berjumlah 4 cincin atau ada juga  5 cincin bahkan lebih. Untuk cara pembacaannya tidak jauh berbeda yaitu :
1. Resistor yang mempunyai 4 cincin, artinya cincin 1 dan 2 adalah nilai angka atau digit, cincin ke 3 adalah faktor pengali banyaknya (0), sedangkan cincin ke 4 adalah besarnya toleransi.
2. Resistor dengan 5 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau digit, cincin ke 4 adalah faktor pengali( banyaknya 0), sedangakan cincin ke 5 menunjukan besarnya toleransi.
3. Resistor dengan 6 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau digit, cincin ke 4  faktor pengali (banyaknya 0), cincin ke 5 besarnya toleransi, sedangkan cincin ke 6 koefisien temperatur. Untuk lebih jelas mengenai kode warna tersebut, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 
Tabel kode warna

 

b.      Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).  sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.
Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga disebut sebagai kondensator. Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya.
Fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika adalah sebagai berikut:
1.      Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
2.      Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
3.      Kapasitor sebagai penggeser fasa.
4.      Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
5.      Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan elektron menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron, tegangan akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.
Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday(1791-1867). Pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kapasitor Polar dan Non Polar.
1)      Kapasitor polar
Text Box:  Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.
Pada pengenalan komponen-komponen dasar elektronika, digunakan 3 kapasitor polar dengan nilai yang berbeda, yaitu 50V4700F, 35V1F dan 35V2200F. alat ini diuji dengan menggunakan multimeter analog dan hasilnya dalam kondisi baik. Terkhusus pada kapasitor polar dengan nilai 35V2200F diuji dengan multimeter digital dan hasil yang terbaca adalah 1,98 nF, yang artinya alat dalam kondisi baik.
2)      Kapasitor non polar
Text Box:  Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.
Pada pengenalan komponen-komponen dasar elektronika, digunakan kapasitor dengan nilai 2A224J, yang berarti arus sebesar 2A 22 x 104 F diukur dengan menggunakan multimeter analog. Alat dalam kondisi baik ditandai dengan bergesernya jarum pada multimeter jika dihubungkan dengan kapasitor.
c.       Transformator
Text Box:  Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Ada banyak jenis transformator, antara lain Trafo adaptor, Trafo IF, Trafo step up/down dan Trafo output.
Namun, pada pengenalan komponen-komponen dasar elektronika berkhusus pada Trafo adaptor 500mA. Trafo ini berguna untuk mengubah arus AC menjadi DC melalui lilitan gulungan primer dan sekunder. Biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya. trafo jenis ini memiliki gulungan yang dapat mengubah tegangan listrik 110 volt sampai 220 volt. Gulungan tersebut ( lilitan ) dinamakan lilitan primer. Sebelum di ubah menjadi arus DC, tegangan listrik dialirkan melalui ribuan penghantar ( lilitan ) yang berakhir pada lilitan sekunder. Setelah diuji dengan menggunakan multimeter analog diketahui bahwa alat dalam kondisi yang baik.

d.      Relay
Text Box:  Relay adalah saklar yang dioperasikan secara elektrik. Banyak relay menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan mekanisme mekanis, tetapi prinsip-prinsip operasi lain juga digunakan. Relay digunakan untuk mengendalikan rangkaian dengan sinyal daya rendah (dengan isolasi listrik lengkap antara kontrol dan sirkuit dikontrol), atau di mana beberapa sirkuit harus dikontrol oleh satu sinyal. Relay pertama digunakan dalam jarak jauh (sirkuit telegraf), mengulangi sinyal yang datang dari satu sirkuit dan re-transmisi ke yang lain. Relay digunakan secara luas dalam pertukaran telepon dan komputer awal untuk melakukan operasi logis.
Suatu jenis relay yang dapat menangani kekuatan tinggi yang diperlukan untuk mengendalikan secara langsung motor listrik atau beban lain disebut kontaktor. Solid-state relay kontrol sirkuit listrik tanpa bagian yang bergerak, bukan menggunakan perangkat semikonduktor untuk melakukan switching. Relay dengan karakteristik operasi dikalibrasi dan kadang-kadang beberapa kumparan operasi yang digunakan untuk melindungi sirkuit listrik dari overload atau kesalahan; dalam sistem tenaga listrik modern fungsi-fungsi ini dilakukan oleh instrumen digital yang disebut relay pelindung.
Pada pengenalan komponen dasar elektronika, sebuah relay dengan nilai 400Ω diuji dengan menggunakan multimeter analog, dan diketahui bahwa alat dalam kondisi baik yang ditunjukkan dengan bergeraknya jarum pada multimeter saat dihubungkan dengan alat.






2.      KOMPONEN AKTIF
Komponen aktif merupakan komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Yang termasuk dalam komponen pasif, antara lain: Dioda, Transistor dan IC (Integrated Circuit).
a.      Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua elektroda, yakni anoda dan katoda. Kata “dioda” adalah sebuah kata majemuk yang berarti “dua elektroda”, dimana “di” berarti dua dan “oda” yang berarti elektroda. Jadi dioda adalah dua lapisan elektroda N (katoda) dan lapisan P (anoda), dimana N berarti negatif dan P adalah positif.
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah(rectifier), dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor.  
1)      Dioda Penyearah (Rectifier)
Text Box:  Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Pada pengenalan komponen dasar elektronika, diketahui bahwa alat yang ada dalam kondisi baik atau dapat digunakan yang diuji dengan menggunakan multimeter analog.
2)       Dioda Zener 
Text Box:  Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya. Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah tegangan Zener.
Pada pengenalan komponen dasar elektronika, dengan menggunakan multimeter analog, diketahui bahwa alat berfungsi dengan baik.
3)      Dioda Emisi Cahaya ( Light Emitting Diode ) 
Text Box:  Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-).Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
·         Sebagai lampu indikator,
·         Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
·         Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. 
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna. 

TABEL LED DAN TEGANGANNYA
Warna
Tegangan Maju
Merah
1.8 volt
Orange
2.0 volt
Kuning
2.1 volt
Hijau
2.2 volt






Pada pengenalan komponen-komponen dasar elektronika, yang digunakan adalah LED kuning. Kondisi alat dalam keadaan baik yang diuji dengan menggunakan multimeter analog.
4)      Dioda Bridge (diode jembatan)
Text Box:  Dioda bridge adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan ampere maksimumnya. Dioda bridge digunakan sebagai penyearah pada power supply.
Fitur penting dari jembatan dioda adalah bahwa polaritas output adalah terlepas sama polaritas pada masukan. Rangkaian jembatan dioda juga dikenal sebagai sirkuit Graetz setelah penemunya, fisikawan Leo Graetz , dan versi tunggal-fase, dengan empat dioda, juga dapat disebut sebagai jembatan H . 



b.      Transistor
Text Box:  Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Fungsi transistor adalah sebagai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal.
Pada pengenalan komponen-komponen dasar elektronika, diuji beberapa buah resistor dengan jenis yang sama, yaitu resistor yang sering disebut resistor topi dengan menggunakan multimeter analog, dan alat masih dalam kondisi yang baik, terbukti dengan bergeraknya jarum pada multimeter analog jika dihubungkan dengan resistor.





c.       IC
Text Box:  Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu kemasan kecil atau dengan kata lain yaitu beberapa komponen elektronika yang dijadikan satu wadah sehingga membentuk sebuah komponen.
IC dibuat dengan tujuan agar dalam merakit satu rangkaian, penggunaan IC itu lebih praktis dan biayanya relatif lebih ringan dan juga dapat mengerjakan suatu rangkaian dengan efektif dan efisien di dibanding menggunakan transistor.
Fungsi IC sendiri ada bermacam-macam sesuai dengan kode atau type IC tersebut. Tapi, Fungsi IC secara umum yaitu:
1.      Mengatur tegangan input dan out put
2.      Sebagai jantung pada suatu rangkaian. Karena IC-lah yang mengatur kerja dari setiap blok rangkaian dengan membagi tugas masing-masing blok rangkaian tertentu.
3.      Dan lain-lain.
Macam-macam IC dan bentuknya
Integrated Circuit (IC)  terbagi atas 2 bagian, yaitu :
a.       IC Monolitik, Yaitu IC yang berdiri sendiri artinya dalam satu IC monolitik ini hanya menjalankan/mengatur satu blok rangkaian saja dan tidak tergabung dengan IC yang lain. Umumnya IC monolitik ini biasanya kebanyakan didapati pada radio dan televise.
Contohnya : IC AN 7812, AN 7805, SN 7400, 7411 dan lain-lain.
b.      IC Hybrid
Yaitu gabungan dari beberapa IC atau dengan kata lain IC yang terkumpul. Dalam satu PCB (papan rangkaian) Umumya IC Hybrid ini terdapat pada komputer.

3.      Komponen Penunjang
Pada pembuatan rangkaian elektronika diperlukan peralatan (seperti Obeng, tang,
bor dan sebagainya) dan juga papan sirkuit yang digunakan untuk
tempat menempelnya komponen elektronika (seperti PCB, Wishboard, dan
sebagainya). Pada dasarnya Komponen Penunjang berfungsi sebagai perkakas,
isolator dan konduktor. Namun, pada pengenalan komponen dasar eletronika yang digunakan yaitu baterai, bohlam, sekring dan saklar.
a.      Baterai
Text Box:  Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
·         batang karbon sebagai anode (kutub positif baterai)
·         seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
·         pasta sebagai elektrolit (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.
Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).
Pada pengenalan komponen-komponen dasar elektronika, baterai dengan nilai 9V  diukur dengan menggunakan multimeter analog, dan diketahui bahwa baterai dalam kondisi dapat digunakan (baik) dengan bergeraknya jarum pada multimeter jika dihubungkan dengan baterai.
b.      Lampu Pijar (bohlam)
Text Box:  Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
 Pada pengenalan komponen-komponen dasar elektronika, sebuah lampu pijar (bohlam)  diuji dengan menggunakan multimeter analog, dan diketahui bahwa bohlam dalam kondisi tidak dapat digunakan  karena tidak bergeraknya jarum pada multimeter saat diuji.
c.       Sekring
Text Box:  Sekring adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau mengamankan arus listrik (supaya jangan melampaui batas maksimum sehingga terjadi korsleting). Sekring merupakan sepotong kawat yang menghubungkan rangkaian arus listrik, apabila arus listrik bertambah, kawat melebur dan putus sehingga hubungan rangkaian arus listrik juga terputus (hubung singkat).
Pada pengenalan komponen-komponen dasar elektronika, sekring diuji dengan menggunakan multimeter analog, dan diketahui bahwa sekring dalam kondisi dapat digunakan (baik) , terbukti dengan bergeraknya jarum pada multimeter saat diuji.
d.      Saklar
Text Box:  Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan.



LAMPIRAN
Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 1. Komponen-komponen Pasif
 


 No.     Nama Komponen        Spesifikasi       Alat Ukur        Nilai terukur       Kondisi
1.         Resistor Batu              5W27ΩJ             MD               28Ω                    Baik
                                                5W50Ω              MD               50Ω                    Baik
2.         Resistor Cincin            100.000±5%       MA               100.000              Baik
                                                200.000±5%       MA               200.000              Baik
                                                1.000.000±5%    MA               1.000.000           Baik
                                                1.500±5%           MA               1.500                  Baik
3.         Potensiometer                                        MA                                          Baik
4.         Kapasitor bipolar         50V4700µF        MA                                          Baik
                                                35V1µF              MA                                          Baik
                                                35V2200µF        MA                                          Baik
5.         Kapasitor non polar     2A224J               MA                                          Baik
6.         Transformator             500mA               MA                                          Baik
7.         Relay                           400Ω                  MA                                          Baik

Tabel 2. Komponen-komponen Aktif
No       Nama Komponen        Spesifikasi       Alat Ukur        Nilai terukur      Kondisi
1.         IC                                                                                                           Baik
2.         Dioda jembatan                                      MA                                          Baik 
3.         Dioda penyearah                                    MA                                          Baik
4.         Dioda Zener                                           MA                                          Baik
5.         Dioda LED                                            MA                                          Baik
6.         Transistor Topi                                       MA                                          Baik
Tabel 3. Komponen-komponen Penunjang
No       Nama Komponen        Spesifikasi       Alat Ukur        Nilai terukur    Kondisi
1.         Baterai                         9V                      MA                                          Baik
2.         Bohlam                                                   MA                                          Rusak
3.         Sekring                                                   MA                                          Baik

4.         Saklar                                                     MA                                          Baik 

1 komentar:

  1. Hotel & Casino Las Vegas - MapYRO
    This hotel is located just east 제주도 출장안마 of the center strip of Vegas. With 2,706 rooms, this 출장샵 5-star hotel 사천 출장마사지 has 광양 출장안마 an elegant 충청남도 출장샵 2,706 square foot gaming floor,

    BalasHapus